Jakarta (ANTARA News) - Orang tua harus memahami gejala dan tanda dugaan terjadi kanker pada anak untuk segera memeriksakan lebih lanjut ke fasilitas kesehatan agar dapat tertangani dengan cepat.

"Kepada para orang tua, bilamana ada kecurigaan anak menderita penyakit kanker, mohon segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat," kata Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais Profesor Abdul Kadir dalam temu media Hari Kanker Anak Sedunia di kantor Kementerian Kesehatan Jakarta, Kamis.

Kadir menjelaskan orang tua harus segera memeriksakan anaknya untuk mengonfirmasi gejala yang dicurigai terbukti sebagai kanker atau tidak. "Karena tidak semua benjolan dan kelainan pada tubuh adalah kanker," kata Kadir.

Kasus terbanyak kanker pada anak ialah kanker darah atau leukimia, kanker mata atau retinablastoma, kanker pada saraf atau neuroblastoma, kanker getah bening atau limofa maligna, kanker tulang atau osteosarkoma, dan kanker karsinoma nasofaring yang terletak di hidung bagian dalam.

Ahli hematologi onkologi anak yang juga Kepala Instalasi Anak RS Kanker Dharmais dr Haridini Instan Sp.AK mengatakan sekitar 65 persen sampai 70 persen kasus kanker pada anak yang tercatat di setiap fasilitas pusat kanker adalah leukimia.

Gejala dan tanda anak menderita kanker darah ialah pucat, demam tanpa sebab yang jelas, pendarahan kulit, nyeri tulang, dan lesu.

Untuk gejala kanker mata lebih mudah dideteksi dengan melihat mata anak yang juling, manik mata putih, mata merah, kornea mata membesar, peradangan jaringan bola mata, dan penglihatan menjadi buram.

Gejala dan tanda kanker pada saraf sedikit sukar diketahui, namun bisa dikenali jika terlihat kebiruan sekitar mata dan ada benjolan di perut.

Gejala kanker getah bening atau limfoma seperti terdapat benjolan lebih besar dari 2 centimeter tanpa rasa nyeri dan cepat membesar, sesak napas, demam, lemah dan lesu.

Pada kanker tulang dapat dikenali jika terasa nyeri tulang setelah beraktivitas yang biasanya dirasakan pada malam hari, pembengkakan dan kemerahan di lokasi nyeri yang juga terasa hangat, patah tulang setelah aktivitas rutin dan bahkan tanpa trauma, dan gerakan menjadi terbatas pada bagian yang dicurigai terdapat kanker.

Untuk karsinoma nasofaring biasanya terlihat ingus bercampur darah, mimisan, hidung tersumbat, telinga terasa penuh, telinga berdengung, nyeri telinga, penglihatan menjadi ganda, dan terdapat pembengkakan getah bening di leher.

Kadir menjelaskan kebanyakan kasus pasien kanker anak datang ke rumah sakit saat stadium lanjut karena tidak terdeteksi sebelumnya.
Pewarta: 
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2018