Kesehatan gigi anak perlu perhatian lebih

Kesehatan gigi anak perlu perhatian lebih
Ilustrasi--Dokter memeriksa gigi saat kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), DI Yogyakarta, Kamis (20/10/2016). Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang diikuti 1000 pasien dewasa dan 150 pasien anak-anak tersebut digelar sebagai kegiatan edukasi pencegahan dini terhadap penyakit gigi dan mulut seperti gigi berlubang (caries) yang banyak terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Jakarta (ANTARA News) - Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) mengimbau para orang tua lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut anaknya walaupun masih berupa gigi sulung.

"Walaupun gigi sulung anak kelak terganti dengan gigi tetap, orang tua sebaiknya tetap memperhatikan kesehatannya. Jangan ke dokter gigi ketika gigi sakit saja, karena anak-anak cenderung tidak mau giginya disentuh kalau sakit," kata Ketua IDGAI Pusat Udijanto Tedjosasongko dalam jumpa pers mengenai kesehatan gigi dan mulut bersama PT 3M Indonesia di Jakarta, Selasa.

Kepala Jurusan Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya tersebut berpesan bahwa masalah rongga mulut anak-anak dapat mengganggu proses belajar dan perkembangan tubuhnya.

Masalah rongga mulut pada anak membuatnya sulit mengunyah sehingga tidak bisa mengonsumsi nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang.

"Mencegah lebih baik daripada mengobati, pendekatannya yaitu dengan datang untuk konsultasi ke dokter gigi anak," ujar Udijanto.

Dia juga menjelaskan bahwa penggunaan pasta gigi sejatinya diperuntukkan bagi anak yang sudah bisa berkumur, karena apabila tertelan dalam jumlah yang banyak dan terus menerus dapat menyebabkan fluorosis gigi.

Permasalahan gigi dan mulut masih sering ditemui karena masih kurangnya pemahaman masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik sejak usia dini.

"Kesehatan gigi belum menjadi prioritas. Kalau sejak anak-anak sudah salah (merawat gigi), maka bisa berlanjut sampai dewasa," ucap Udijanto.

Perawatan yang paling mudah adalah dengan membersihkan gigi secara benar untuk menghindari penumpukan kotoran atau plak yang menjadi penyebab berbagai masalah gigi seperti gigi karies dan gigi sensitif.

Selain rutin membersihkan gigi, masyarakat juga perlu kontrol ke dokter gigi setiap enam bulan sekali guna memastikan kesehatan rongga mulut.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Powered by Blogger.

Categories

My Blog List

Test Footer

Popular Posts

About

Pages

Blogroll

Random Post

Blogger templates

Contact

About

Test Footer