Paris (ANTARA News) - Mengurangi asupan garam sebesar sepuluh persen ternyata bisa menyelamatkan jutaan nyawa di dunia, menurut laporan sebuah penelitian.
Kampanye pelayanan publik yang dipimpin oleh pemerintah secara besar-besaran bisa mengurangi angka kematian dan kecacatan akibat konsumsi garam berlebihan yang memicu penyakit jantung dan stroke sebesar 10 persen per orang setiap tahun di Amerika Serikat (AS).
Walaupun tanpa menyertakan biaya kesehatan, "kami menemukan dukungan pemerintah, kebijakan nasional mengurangi asupan natrium penduduk sebesar 10 persen selama 10 tahun terbukti efektif," para penulis menyimpulkan dalam jurnal medis BMJ dilansir dari AFP, Rabu.
Kebanyakan orang dewasa mengonsumsi garam lebih dari kadar maksimum yang direkomendasikan sebanyak 2 gram per hari. Hal itu mengakibatkan 1,65 juta kasus kematian akibat penyakit jantung setiap tahun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Penelitian menunjukkan kebijakan nasional yang mengatur konsumsi garam dapat mengurangi jumlah orang yang terkena tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Beberapa negara di seluruh dunia juga telah melakukan penilaian terkait biaya untuk menerapkan program tersebut.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin Dariush Mozaffarian dari Tufts Friedman School of Nutrition Science and Policy menghitung biaya untuk membuat strategi "peraturan lunak" - yang berkoordinasi dengan industri - pada 183 negara.
Mereka mempertimbangkan usia dan persebaran jenis kelamin di setiap negara dalam memperkirakan biaya dan efek kesehatan.
Mereka juga mengkalkulasi jumlah tahun di mana kondisi kesehatan yang buruk bisa dihindari melalui ukuran yang disebut DALY (disability adjusted life years/ukuran dampak keseluruhan suatu penyakit pada suatu populasi) dengan diet mengurangi garam.
Studi ini menyimpulkan bahwa mengurangi asupan garam lebih dari satu dekade akan menghindari sekitar 5,8 juta kasus usia kematian di bawah angka harapan hidup dengan rata-rata biaya per orang hanya 1,13 dolar AS selama periode 10-tahun.
Biaya hidup sehat setiap tahun yang diperoleh kira-kira sama dengan apa yang sedang dihabiskan untuk membeli obat yang digunakan untuk mencegah penyakit kardiovaskular, menurut cacatan tersebut.
Kampanye pelayanan publik yang dipimpin oleh pemerintah secara besar-besaran bisa mengurangi angka kematian dan kecacatan akibat konsumsi garam berlebihan yang memicu penyakit jantung dan stroke sebesar 10 persen per orang setiap tahun di Amerika Serikat (AS).
Walaupun tanpa menyertakan biaya kesehatan, "kami menemukan dukungan pemerintah, kebijakan nasional mengurangi asupan natrium penduduk sebesar 10 persen selama 10 tahun terbukti efektif," para penulis menyimpulkan dalam jurnal medis BMJ dilansir dari AFP, Rabu.
Kebanyakan orang dewasa mengonsumsi garam lebih dari kadar maksimum yang direkomendasikan sebanyak 2 gram per hari. Hal itu mengakibatkan 1,65 juta kasus kematian akibat penyakit jantung setiap tahun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Penelitian menunjukkan kebijakan nasional yang mengatur konsumsi garam dapat mengurangi jumlah orang yang terkena tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Beberapa negara di seluruh dunia juga telah melakukan penilaian terkait biaya untuk menerapkan program tersebut.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin Dariush Mozaffarian dari Tufts Friedman School of Nutrition Science and Policy menghitung biaya untuk membuat strategi "peraturan lunak" - yang berkoordinasi dengan industri - pada 183 negara.
Mereka mempertimbangkan usia dan persebaran jenis kelamin di setiap negara dalam memperkirakan biaya dan efek kesehatan.
Mereka juga mengkalkulasi jumlah tahun di mana kondisi kesehatan yang buruk bisa dihindari melalui ukuran yang disebut DALY (disability adjusted life years/ukuran dampak keseluruhan suatu penyakit pada suatu populasi) dengan diet mengurangi garam.
Studi ini menyimpulkan bahwa mengurangi asupan garam lebih dari satu dekade akan menghindari sekitar 5,8 juta kasus usia kematian di bawah angka harapan hidup dengan rata-rata biaya per orang hanya 1,13 dolar AS selama periode 10-tahun.
Biaya hidup sehat setiap tahun yang diperoleh kira-kira sama dengan apa yang sedang dihabiskan untuk membeli obat yang digunakan untuk mencegah penyakit kardiovaskular, menurut cacatan tersebut.
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2017