Jakarta (ANTARA News) - Konsumsi sayuran kaya sulforaphane semisal brokoli bisa membantu para pria mengurangi risiko terkena kanker prostat, menurut sebuah studi.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutritional Biochemistry itu menunjukkan, sulforaphane dapat mempengaruhi panjang RNA non-genetik (lncRNAs), yang menawarkan cara baru mencegah atau memperlambat perkembangan sel-sel ganas. Salah satu jenis lncRNA (RNA)- disebut LINC01116 - dapat dikurangi dengan pengobatan sulforaphane.
"Studi ini menunjukkan bahwa pengobatan dengan sulforaphane bisa menormalkan kadar lncRNA ini," kata Laura Beaver, Research Associate dari Oregon State University di Amerika Serikat.
Saat LINC01116 terganggu, maka kemampuan sel kanker prostat membentuk koloni turun empat kali lipat. "Ini mungkin berhubungan dengan lebih dari sekedar pencegahan kanker. Ini akan menjadi nilai lebih bila kita bisa mengembangkan metode untuk lebih memperlambat kanker," tutur Beaver. Kanker prostat sendiri merupakan jenis kanker kedua terbanyak yang dialami para kaum adam saat ini. Demikian seperti dilansir Indian Express.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutritional Biochemistry itu menunjukkan, sulforaphane dapat mempengaruhi panjang RNA non-genetik (lncRNAs), yang menawarkan cara baru mencegah atau memperlambat perkembangan sel-sel ganas. Salah satu jenis lncRNA (RNA)- disebut LINC01116 - dapat dikurangi dengan pengobatan sulforaphane.
"Studi ini menunjukkan bahwa pengobatan dengan sulforaphane bisa menormalkan kadar lncRNA ini," kata Laura Beaver, Research Associate dari Oregon State University di Amerika Serikat.
Saat LINC01116 terganggu, maka kemampuan sel kanker prostat membentuk koloni turun empat kali lipat. "Ini mungkin berhubungan dengan lebih dari sekedar pencegahan kanker. Ini akan menjadi nilai lebih bila kita bisa mengembangkan metode untuk lebih memperlambat kanker," tutur Beaver. Kanker prostat sendiri merupakan jenis kanker kedua terbanyak yang dialami para kaum adam saat ini. Demikian seperti dilansir Indian Express.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2017