Jakarta (ANTARA News) - Serat merupakan salah satu zat yang tubuh butuhkan dengan asupan sesuai kebutuhan. Meskipun serat merupakan bagian penting dari diet yang sehat, makan terlalu banyak zat ini bisa berujung masalah.
Secara umum, makan terlalu banyak serat tak semerugikan jika mengkonsumsinya terlalu sedikit. Gejala umum bila seseorang kelebihan serat, antara lain: kembung dan kram perut.
Tak hanya itu, ada juga yang justru mengalami sembelit atau diare, dehidrasi, kehilangan berat badan, mual hingga penyumbatan usus walau kasus ini jarang terjadi.
Serat membuat gerakan usus lebih banyak dan hal ini juga memicu fermentasi dan pembentukan gas. Inilah sebabnya mengapa asupan serat berlebih sering memengaruhi sistem pencernaan.
Serat sangat penting untuk gerakan usus yang sehat. Namun, terlalu banyak mengkonsumsinya bisa menyebabkan konstipasi.
Sebuah studi pada 2012 menguji efek mengubah asupan serat dari 63 orang yang mengalami sembelit, kembung, dan sakit perut.
Dalam studi ini, individu yang mengurangi asupan serat mereka memiliki lebih sering buang air besar, kembungnya dan sakit perutnya berkurang.
Namun, terlalu banyak serat juga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, karena dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi penting.
Serat berikatan dengan mineral, termasuk kalsium, magnesium, seng, dan zat besi.
Jumlah serat asupan serat yang optimal bervariasi berdasarkan jenis kelamin, usia, dan status kehamilan seseorang. Namun, Akademi Nutrisi dan Diet di Amerika merekomendasikan 25 gram per hari untuk wanita dewasa.
Lalu, 38 gram serat per hari untuk pria dewasa. Untuk mereka yang telah berusia 50 tahun disarankan 21 gram khusus wanita dan 30 gram bagi pria. Kemudian, wanita hamil atau menyusui setidaknya 28 gram serat per hari.
Konsumsi makanan kaya serat sangat penting untuk menjaga sistem pencernaan tetap sehat. Hal ini juga terkait dengan menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko masalah jantung, diabetes, dan obesitas.
Namun, mengonsumsinya lebih dari 70 gram sehari dapat menyebabkan efek samping yang tidak nyaman, dan beberapa orang mungkin mengalami ini setelah hanya 40 gram.
Makanan semisal lentil, sayuran, buah dan sereal bisa menyediakan kebutuhan serat untuk Anda. Demikian seperti dilansir Medical News Today.
Baca juga: Diet kaya serat kunci melawan diabetes
Secara umum, makan terlalu banyak serat tak semerugikan jika mengkonsumsinya terlalu sedikit. Gejala umum bila seseorang kelebihan serat, antara lain: kembung dan kram perut.
Tak hanya itu, ada juga yang justru mengalami sembelit atau diare, dehidrasi, kehilangan berat badan, mual hingga penyumbatan usus walau kasus ini jarang terjadi.
Serat membuat gerakan usus lebih banyak dan hal ini juga memicu fermentasi dan pembentukan gas. Inilah sebabnya mengapa asupan serat berlebih sering memengaruhi sistem pencernaan.
Serat sangat penting untuk gerakan usus yang sehat. Namun, terlalu banyak mengkonsumsinya bisa menyebabkan konstipasi.
Sebuah studi pada 2012 menguji efek mengubah asupan serat dari 63 orang yang mengalami sembelit, kembung, dan sakit perut.
Dalam studi ini, individu yang mengurangi asupan serat mereka memiliki lebih sering buang air besar, kembungnya dan sakit perutnya berkurang.
Namun, terlalu banyak serat juga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, karena dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi penting.
Serat berikatan dengan mineral, termasuk kalsium, magnesium, seng, dan zat besi.
Jumlah serat asupan serat yang optimal bervariasi berdasarkan jenis kelamin, usia, dan status kehamilan seseorang. Namun, Akademi Nutrisi dan Diet di Amerika merekomendasikan 25 gram per hari untuk wanita dewasa.
Lalu, 38 gram serat per hari untuk pria dewasa. Untuk mereka yang telah berusia 50 tahun disarankan 21 gram khusus wanita dan 30 gram bagi pria. Kemudian, wanita hamil atau menyusui setidaknya 28 gram serat per hari.
Konsumsi makanan kaya serat sangat penting untuk menjaga sistem pencernaan tetap sehat. Hal ini juga terkait dengan menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko masalah jantung, diabetes, dan obesitas.
Namun, mengonsumsinya lebih dari 70 gram sehari dapat menyebabkan efek samping yang tidak nyaman, dan beberapa orang mungkin mengalami ini setelah hanya 40 gram.
Makanan semisal lentil, sayuran, buah dan sereal bisa menyediakan kebutuhan serat untuk Anda. Demikian seperti dilansir Medical News Today.
Baca juga: Diet kaya serat kunci melawan diabetes
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
COPYRIGHT © ANTARA 2018
COPYRIGHT © ANTARA 2018