Kuala Lumpur (ANTARA News) - Enam kasus zika landa Malaysia seperti dilaporkan masing-masing negara bagian berdasarkan pemantauan Kementrian Kesehatan Malaysia (KKM) terhitung 1 September hingga 13 September.
"Semua yang terjangkit zika telah dirawat di rumah sakit untuk pemantauan. Pemantauan KKM juga menemukan 79 orang dengan tanda-tanda zika namun semuanya negatif," ujar Menteri Kesehatan Malaysia, Datuk Seri Dr S Subramaniam di Kuala Lumpur, Kamis.
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan oleh pakar virologi di Institut Penyelidikan Perubahan (IMR) virus zika pada kasus pertama di Johor positif.
Hasil kajian Asian Lineage menunjukkan lainnya di mana genom atau keseluruhan informasi genetik suatu sel atau organisme pada kasus pertama di Johor menyerupai french polynesia, sedangkan pada kasus kedua di Sabah menyerupai genom setempat atau micronesia.
"Kementerian Kesehatan Malaysia telah melakukan aktivitas pencegahan dan mengawal vektor di kawasan kediaman semua yang terkena kasus zika termasuk tempat-tempat yang mereka kunjungi. Termasuk membersihkan tempat pembiakan aedes, pengasapan dan penyuluhan kesehatan kepada tetangga-tetangga di kawasan perumahan tersebut," katanya.
Sedangkan kegiatan pemeriksaan telah dilakukan ke 25 kontak dan kontak menunjukkan gejala dan tanda-tanda terjangkit zika sehingga mereka dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.
Dia mengatakan KKM juga sedang memantau terjangkitnya virus zika melalui Makmal Kesehatan Awam Kebangsaan (MKAK) dan Institut Penyelidikan Perubahan (IMR) pada Juni hingga 13 September 2016 dengan 826 sampel darah dan air seni dengan hasil negatif.
"Pemantauan di pintu masuk Bandara, darat dan laut masih terus dilakukan dan hingga 11 September 2016 sebanyak 3,17 juta orang dari mancanegara telah diperiksa dari 55 negara," katanya.
Dia mengatakan usaha menangani masalah zika merupakan tanggung jawab bersama semua pihak termasuk pemerintah, swasta dan LSM serta tanggung jawab seluruh rakyat Malaysia.
"KKM ingin memberi nasehat kepada masyarakat agar membersihkan kawasan sekitar tiap Minggu di luar atau di dalam rumah dan tempat kerja serta memastikan tidak ada pembiakan nyamuk aedes," katanya.
Pejabat Konsuler KBRI di Kuala Lumpur, Yusron B Ambary mengatakan pemerintah Malaysia juga telah memberikan surat edaran resmi terkait virus zika kepada warganya termasuk WNI yang tinggal di Malaysia.
Dalam surat edaran itu disebutkan tentang langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam usaha pencegahan virus zika dan tertera daftar sejumlah rumah sakit di Malaysia yang disiapkan untuk menangani zika.
"Semua yang terjangkit zika telah dirawat di rumah sakit untuk pemantauan. Pemantauan KKM juga menemukan 79 orang dengan tanda-tanda zika namun semuanya negatif," ujar Menteri Kesehatan Malaysia, Datuk Seri Dr S Subramaniam di Kuala Lumpur, Kamis.
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan oleh pakar virologi di Institut Penyelidikan Perubahan (IMR) virus zika pada kasus pertama di Johor positif.
Hasil kajian Asian Lineage menunjukkan lainnya di mana genom atau keseluruhan informasi genetik suatu sel atau organisme pada kasus pertama di Johor menyerupai french polynesia, sedangkan pada kasus kedua di Sabah menyerupai genom setempat atau micronesia.
"Kementerian Kesehatan Malaysia telah melakukan aktivitas pencegahan dan mengawal vektor di kawasan kediaman semua yang terkena kasus zika termasuk tempat-tempat yang mereka kunjungi. Termasuk membersihkan tempat pembiakan aedes, pengasapan dan penyuluhan kesehatan kepada tetangga-tetangga di kawasan perumahan tersebut," katanya.
Sedangkan kegiatan pemeriksaan telah dilakukan ke 25 kontak dan kontak menunjukkan gejala dan tanda-tanda terjangkit zika sehingga mereka dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.
Dia mengatakan KKM juga sedang memantau terjangkitnya virus zika melalui Makmal Kesehatan Awam Kebangsaan (MKAK) dan Institut Penyelidikan Perubahan (IMR) pada Juni hingga 13 September 2016 dengan 826 sampel darah dan air seni dengan hasil negatif.
"Pemantauan di pintu masuk Bandara, darat dan laut masih terus dilakukan dan hingga 11 September 2016 sebanyak 3,17 juta orang dari mancanegara telah diperiksa dari 55 negara," katanya.
Dia mengatakan usaha menangani masalah zika merupakan tanggung jawab bersama semua pihak termasuk pemerintah, swasta dan LSM serta tanggung jawab seluruh rakyat Malaysia.
"KKM ingin memberi nasehat kepada masyarakat agar membersihkan kawasan sekitar tiap Minggu di luar atau di dalam rumah dan tempat kerja serta memastikan tidak ada pembiakan nyamuk aedes," katanya.
Pejabat Konsuler KBRI di Kuala Lumpur, Yusron B Ambary mengatakan pemerintah Malaysia juga telah memberikan surat edaran resmi terkait virus zika kepada warganya termasuk WNI yang tinggal di Malaysia.
Dalam surat edaran itu disebutkan tentang langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam usaha pencegahan virus zika dan tertera daftar sejumlah rumah sakit di Malaysia yang disiapkan untuk menangani zika.
Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © ANTARA 2016