Sydney (ANTARA News) - Peneliti Australia menyatakan buah manggis bisa menjadi kunci untuk mengobati pasien dengan skizofrenia, penyakit yang mempengaruhi fungsi normal otak manusia.
Peneliti dari University of Queensland memulai percobaan klinis selama dua tahun terhadap ekstrak buah tropis asli Indonesia ini, setelah studi sebelumnya menunjukkan bahwa antioksidan yang ditemukan dalam kulit manggis bisa membantu mengobati pasien skizofrenia tanpa efek samping.
Profesor peneliti utama John McGrath dari Queensland Brain Institute mengatakan uji klinis dilakukan untuk menentukan peran manggis dalam mengurangi gejala psikosis.
"Ini adalah intervensi lembut dan aman yang sejauh ini terbukti dapat meningkatkan gejala, dan itu penting untuk menyelidiki potensinya sebagai hal yang mendesak," kata McGrath dalam sebuah pernyataan dilansir Xinhua.
"Kami tidak mengatakan ini adalah obat ajaib, tapi kami harus menyelidiki potensi pengobatan baru yang aman, efektif dan tidak memiliki efek samping seperti kenaikan berat badan, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan utama lainnya," tambah McGrath.
Menurutnya, menemukan pengobatan yang lebih baik untuk skizofrenia merupakan hal sulit dan akan membutuhkan waktu puluhan tahun, jadi harus dimulai dari sekarang.
Manggis adalah buah tropis yang dapat ditemukan di beberapa negara Asia Tenggara.
Kulit buah berwarna ungu tebal mengandung senyawa yang disebut xanthones yang sering digunakan dalam teh herbal dan obat-obatan tradisional.
Uji coba tersebut akan melibatkan 150 pasien skizofrenia di Brisbane dan Geelong, Victoria, di mana peserta akan menerima dua tablet (yang memiliki ekstrak manggis) sehari selama 24 minggu, diikuti konsumsi selama empat minggu untuk tahap lebih lanjut.
Selama masa percobaan, gejala pasien akan diawasi secara ketat, untuk melihat apakah halusinasi, delusi, suasana hati dan tingkat energi bisa ditingkatkan dengan konsumsi tablet tersebut.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016